KAIRO - Pihak
Ikhwanul Muslimin mengecam keras tindakan pihak kepolisian yang
membubarkan secara paksa aksi duduk di Kairo dan berujung pada
kerusuhan.
Selama
ini, Ikhwanul Muslimin dikenal sebagai pendukung dari mantan Presiden
Mesir Mohammad Morsi yang dilengserkan secara paksa oleh pihak militer.
Mereka mendesak agar Morsi kembali ke kursi presiden.
Sementara
bentrokan terbaru antara para pendukung Morsi dengan pihak keamanan
Mesir, dikabarkan menyisakan cerita sedih lainnya. Seorang putri dari
petinggi Ikhwanul Muslimin dikabarkan tewas. Demikian diberitakan AFP, Rabu(14/8/2013).
Asmaa
al-Beltagui yang merupakan putri dari petinggi Ikhwanul, Mohammed
al-Beltagui, tewas terbunuh dalam bentrokan yang terjadi di lokasi
protes di Rabaa al-Adawiya. Berita mengenai kematian remaja berusia 17
tahun itu, disampaikan oleh Juru Bicara Ikhwanul Muslimin, Gehad
al-Haddad.
Menurut laporan pihak Ikhwanul, remaja putri itu
ditembak dua kali. Tembakan pertama menyebabkan sebuah peluru bersarang
di dada dan peluru lainnya berada di punggung.
Ikhwanul Muslimin
tidak bisa menerima tindakan represif yang dialami oleh pihaknya.
Menurut mereka pihak militer Militer Mesir sudah melakukan kejahatan
dengan membunuh warga tidak berdosa. Bagi mereka, Mesir bisa berpindah
ke kekuasaan junta militer.
Seorang putri dari petinggi Ikhawanul dikabarkan tewas dalam bentrokan yang terjadi.
No comments:
Post a Comment