Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan bagi perusahaan yang tidak
membangun pabrik pemurnian dan pemurnian bijih atau smelter, tahun
depan agar menutup usahanya.
"Lebih baik usahanya ditutup dari
pada mereka tidak mau melakukan hilirisasi di sini," ujarnya saat
pembukaan Dialog Nasional Audit Indonesia hari ini, Rabu (31/7/2013).
Selama
ini, material mentah yang belum diolah masih diekspor oleh pengusaha.
Sebelumnya Hatta menyampaikan bahwa akan ada perlakuan khusus
(treatment) jika ada perusahaan yang berniat membangun smelter tetapi
belum selesai tahun depan.
Untuk itu, pasokan bahan mentah tersebut harus mengalir ke dalam smelter
yang sudah jadi di dalam negeri atau ditahan. Dia menambahkan, jika
ekspor berhenti sekalipun, negara tak akan mengalami kerugian.
Mengenai
penghentian ekspor tahun depan, tuturnya, lebih cepat penghentian
ekspor akan lebih baik. Terkait dengan permasalahan tambang mineral dan
batu bara, dia menegaskan pula mengenai 5 strategi yang saat ini masih
dikaji agar hasil tambang tetap kembali kepada negara.
"Pertama adalah hilirisasi. Lalu kedua mengenai pelepasan lahan," imbuhnya.
Strategi
yang lain adalah kewajiban IPO (initial public offering) atau melantai
di bursa saham.
Kemudian pemerintah berencana meningkatkan royalti.
Strategi ke lima adalah divestasi saham perusahaan hingga 51%.
No comments:
Post a Comment